Beranda | Artikel
Bidah Pada Kelompok Rafidhah
Rabu, 28 April 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Bid’ah Pada Kelompok Rafidhah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 07 Ramadhan 1442 H / 19 April 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Bid’ah Pada Kelompok Rafidhah

Kita masih melanjutkan pembicaraan tentang perpecahan yang terjadi di antara ahli bid’ah. Mereka terpecah-pecah menjadi 72 kelompok, dan ada 6 yang menjadi ushul bid’ah, salah satunya adalah murji’ah. Kelompok murji’ah ini juga terpecah menjadi beberapa kelompok.

Satu di antaranya mengatakan bahwa tidak ada kewajiban yang dibebankan Allah kepada hambaNya, kewajiban hanyalah beriman saja. Maka siapa yang telah beriman dan mengetahui Allah, maka dia bebas melakukan apa yang dia sukai.

Sebelumnya kita jelaskan bahwa inti dari pemikiran murji’ah adalah memisahkan amal dari iman. Mereka mengatakan bahwa amal bukan bagian dari iman, amal tidak ada kaitanya dengan iman. Dari situ muncullah beberapa pemikiran-pemikiran baru di dalam kelompok tersebut yang mengatakan bahwa tidak ada kewajiban. Karena amal tidak mempengaruhi iman, maka tidak ada kewajiban.

Begitulah bid’ah yang akan terus berkembang, akan lahir bid’ah-bid’ah yang baru dari adal bid’ah itu sendiri.

Ini adalah pemikiran yang sangat ekstrem di dalam kelompok tersebut. Sehingga mereka menihilkan kewajiban-kewajiban agama. Karena orang yang melakukan dosa/pelanggaran, meninggalkan kewajiban, tidak akan berkurang iman mereka. Iman mereka akan tetap sama levelnya dengan iman para Nabi dan Rasul, iman para sahabat, iman orang-orang shalih.

Berikutnya adalah kelompok yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah memberikan kebebasan kepada para hamba untuk melakukan apa saja yang mereka kehendaki. Artinya tidak ada paksaan ataupun konsekuensi dari iman. Maka hamba bebas melakukan apa yang mereka kehendaki.

Kelompok Rafidhah

Rafidhah juga merupakan kelompok yang menjadi ushul bid’ah. Setan membisikkan syubhat dan was-was kepada mereka hingga jatuh dalam bentuk kesesatan-kesesatan yang sangat buruk. Terkumpul semua penyimpangan-penyimpangan yang ada pada kelompok ini.

Pada awalnya kelompok ini dikenal dengan sebutan Syiah. Yaitu ditujukan untuk orang-orang yang lebih condong kepada Ali daripada Usman, atau yang mengatakan Ali lebih utama daripada Utsman. Orang-orang ini disebut Syiah. Pandangan ini menyelisihi Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang sepakat mengatakan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali.

Bid’ah pada kelompok ini sama seperti pada kelompok yang sebelumnya. Bid’ah tidak berhenti, dia akan terus bergulir seperti efek bola salju. Semakin lama bukan semakin kecil, tapi semakin lama akan semakin besar.

Awalnya mungkin muncul dengan perkara-perkara yang menyelisihi Ahlus Sunnah wal Jama’ah di dalam urutan penyebutan keutamaan antara Utsman dan Ali. Tapi pemikiran ini terus berkembang hingga muncul satu keyakinan yang menyimpang terhadap Ali, kemudian mereka mengatakan Ali lebih utama dari Abu Bakar dan Umar, bahkan sampai berujung kepada penolakan kekhalifahan Abu Bakar dan Umar. Sehingga muncullah kelompok Rafidhah.

Begitulah pemikiran terus berkembang, sehingga ada yang sampai pada tingkatan sangat ekstrem, mereka memberikan sifat-sifat ketuhanan kepada Ali bin Abi Thalib dan keturunannya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50150-bidah-pada-kelompok-rafidhah/